Selasa, 14 Februari 2012

UMPAN BALIK DAN JOHARI WINDOW

UMPAN BALIK (FEEDBACK)
Pada saat siswa sudah mampu melaksanakan tugas gerak dan memiliki pemahaman tentang apa yang sudah dilakukannya, maka pada saat itu guru tidak harus memberikan tantangan sebab siswa telah belajar sesuatu yang sesuai dengan tujuan dan harapan guru. Sebagai penggantinya, pada saat itu guru dapat memberikan umpan balik (feedback) yaitu sebagai salah satu upaya mengobservasi siswa berkaitan dengan bagaimana ia melakukan aktivitas serta apa yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa itu (Adang Suherman, 1998:124).
Guru yang baik harus berterus terang memberikan hasil observasinya terhadap kemampuan siswa dengan menceritakan hal yang sesungguhnya dengan cara yang tidak membuat siswa semakin terpuruk, semakin minder akibat kehilangan kepercayaan pada dirinya. Misalnya guru harus menghindarkan kata-kata “kamu tidak bisa”, “kamu tidak mengerti apa-apa”, tetapi diutarakan dengan kata “belum bisa” ketika siswa belum mampu melaksanakan tugas gerak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan harapan guru. Hal terpenting lagi adalah guru tetap memiliki pendirian yang konsisten terhadap ucapan dan perilakunya. Guru penjas yang baik adalah guru yang selalu berupaya mendengarkan dan memperhatikan segala hal yang diutarakan siswa untuk memperbaiki kinerja pembelajaran penjas. Guru penjas yang baik pun adalah orang yang mampu mengerti dan menerima perasaan orang lain (berempati), termasuk perasaan siswa.
Indikator-indikator yang termuat dalam komunikasi yang efektif seperti uraian di atas sesungguhnya merupakan proses pemberian feedback atau umpan balik yang dilakukan guru selama proses pembelajaran. Hal itu dilakukan sebaiknya tidak saja dalam kegiatan belajar mengajar di kelas atau di lapangan melainkan ketika aktivitas belajar telah selesai dilaksanakan. Misalnya di sela-sela waktu istirahat, guru biasanya melakukan percakapan dengan siswa sambil mengingatkan siswa untuk terus berlatih atau aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan cabang olahraga yang dipilih siswa. Secara tidak langsung, peristiwa komunikasi tersebut dapat menjadi umpan balik (feedback) bagi siswa untuk selalu diingatkan akan keharusannya berlatih. Seperti halnya dalam konteks kepelatihan, siswa sebagai atlet membutuhkan umpan balik. Harsono (1988:87) mengemukakan “Atlet membutuhkan umpan balik untuk mengetahui bagaimana hasil-hasil latihannya, dan apa yang masih harus diperhatikan dan ditekankan dalam latihan-latihan untuk kemajuan prestasinya.” Hal ini semakin menjelaskan bahwa pemberian umpan balik benar-benar penting dilaksanakan bukan hanya dalam konteks pembelajaran (pendidikan) melainkan juga dalam konteks pelatihan olahraga prestasi.
Kebermaknaan umpan balik dalam kagiatan pembelajaran penjas akan mampu terwujud apabila guru penjas telah benar-benar memahami pengertian (konsep) umpan balik, fungsi umpan balik, jenis-jenis umpan balik, dan siapa yang harus dengan cepat dan tepat diberikan umpan balik selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan memahami konsep-konsep ini maka pemberian umpan balik akan tepat sasaran. Pemberian umpan balik tidak malah menghambat kegiatan belajar siswa melainkan semakin meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran penjas yang sedang dilaksanakan.
1. Pengertian Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik adalah perilaku guru untuk membantu setiap siswa yang mengalami kesulitan belajar secara individu dengan cara menanggapi hasil kerja siswa sehingga lebih menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Umpan balik yang dilakukan guru antara lain memberikan penjelasan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Umpan balik adalah koreksi terhadap jawaban-jawaban atas respon siswa dalam mengerjakan tes atau latihan. Umpan balik adalah suatu proses dengan hasil atau akibat dari suatu respon untuk mengontrolnya.
Menurut Apruebo (2005:99), “Feedback is information that athletes would receive from coach/trainer or environment regarding the level of their motor skill or performance. It serves as a groundwork for the athletes learning development”. Feedback menurut Apruebo lebih menekankan kepada aktivitas latihan berkenaan dengan informasi dari pelatih terkait dengan tingkat motor skill atau penampilan atletnya sebagai dasar dalam mengembangkan penampilan atlet. Rink (1985:34) mengemukakan “Feedback is sensory information that a person receives as a result of a response”. Feedback yang dikemukakan Rink lebih bersifat umum sebagai sensori informasi yang diterima seseorang sebagai hasil meresponnya. . Menurut Rusli Lutan (1988:300), “Umpan balik adalah pengetahuan yang diperoleh berkenaan dengan sesuatu tugas, perbuatan atau respons yang telah diberikan”. Dalam konteks pembelajaran pendidikan jasmani, Adang Suherman (1998:124) mengemukakan, “Umpan balik (feedback) yaitu guru mengobservasi siswa secara individu dan menilai bagaimana siswa melakukan aktivitas serta apa yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa itu”.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa umpan balik (feedback) adalah infromasi yang berkenaan dengan kemampuan siswa dan guru guna lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh keduanya, baik dalam konteks pembelajaran maupun dalam pelatihan olahraga. Infromasi yang dimasud adalah berkaitan dengan apa yang sudah dilakukan, bagaimana hasilnya, dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.

2. Manfaat dan Fungsi Umpan Balik (Feedback)
Manfaat umpan balik bagi guru, dapat dipergunakan dalam mengambil keputusan, apakah mata pelajaran yang telah dilaksanakan perlu diperbaiki atau dilanjutkan (Cooper, 1982:8) dan bagi siswa akan meningkatkan prestasi belajar secara konsisten (Blocks, J.H., 1971:36)
Beberapa keuntungan penggunaan umpan balik menurut Adang Suherman (1998:124) antara lain sebagai berikut
a.    Mendorong siswa untuk terus berlatih. Proses pemberian umpan balik kepada siswa secara tidak langsung akan memberi tahu siswa bahwa latihannya selalu dilihat dan diperhatikan oleh gurunya.
b.    Mencerminkan perilaku guru yang efektif. Dalam prosesnya, umpan balik hanya akan diperoleh apabila guru aktif selama kegiatan pembelajaran. Guru harus selalu memperhatikan siswa, bergerak untuk memantau dan mengamati aktivitas belajar yang dilakukan oleh setiap siswa di sekitar tempat belajar (berlatih).
c.    Membantu siswa untuk menilai penampilan (kemampuan) yang tidak bisa dilihat dan dirasakannya sendiri.
d.    Mendorong guru untuk menilai seberapa relevansi antara aspek-aspek pembelajaran dengan tingkat kemampuan siswa dalam menguasai tugas gerak (bahan ajar) seperti yang diinginkan oleh gurunya.

Beberapa ahli juga telah mengungkapkan berbagai fungsi umpan balik sesuai dengan konsep dan konteksnya masing-masing diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Fungsi feedback adalah memberikan motivasi, reinforcement (Harsono, 1988:89) atau punishment (Rusli Lutan, 1988; Apruebo, 2005).
Dengan diperolehnya gambaran yang kongkrit perihal kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa, baik keunggulan maupun kelemahannya apalagi kalau dibandingkan dengan siswa yang lainnya, maka hal itu akan dapat memacunya lagi untuk berbuat yang lebih baik dari yang sudah dilakukannya. Dengan kata lain, gambaran kemampuan yang dimiliki seorang siswa akan
menjadi daya dorong apabila guru penjas mampu menyampaikannya dengan tepat melalui pemberian stimulus agar siswa semakin rajin berlatih.
Dalam konteks pembelajaran penjas, umpan balik juga sebagai penguat atas tindakan atau perilaku yang sudah dilakukan siswa. Jika perilaku siswa itu sesuai dengan harapan guru maka hal itu harus diperkuat untuk tetap dipelihara. Sebaliknya jika perilaku itu tidak sesuai dengan harapan guru maka harus ada hukuman (funishment) agar perilaku itu tidak terjadi dan terulang kembali, dan perilaku itu mengarah pada tindakan yang sesuai dengan harapan guru.
2.     Menurut Apruebo (2005:100) umpan balik juga merupakan penguatan (reinforcement). Ia mengatakan bahwa “Reinforcement means any event that increase the probability that a particular response will reoccur under similar consequences”. Reinforcement maksudnya adalah pemberian penguatan atas kejadian atau aktivitas yang telah dilaksanakan sehingga aktivitas tersebut tetap mampu dipertahankan atau memberikan respons yang serupa dan pada aktivitas berikutnya dapat meningkat lagi.
Dalam hal pemberian reinforcement Weinberg dan Gould (1995:137) mengemukakan “Reinforcement is the use of reward and punishment that increase or decrease the likelihood of similar response occurring in the future”. Bahwa reinforcement yang diberikan dapat menggunakan bentuk-bentuk penghargaan atau hukuman yang mungkin sekali dapat meningkatkan atau menurunkan respons serupa yang terjadi pada masa berikutnya. Maksudnya bahwa pemberian penghargaan dan hukuman akan dapat memperkuat hasil belajar siswa atau juga
dapat menurunkan bahkan merusak hasil belajar siswa apabila pemberian penghargaan dan hukuman itu tidak sesuai.
Penghargaan tidak selalu dalam bentuk benda sebagai hadiah, tetapi bisa melalui ungkapan-ungkapan. Contohnya ungkapan guru penjas yang mengatakan “Lemparan kamu sudah bagus, coba lempar ke sasaran yang lebih jauh !” Sedangkan punishment lebih bersifat memberikan penilaian buruk atas apa yang dilakukan oleh siswa. Misalnya pada ungkapan “Lemparan kamu ngawur, jangan asal lempar saja !”

3. Jenis-Jenis Umpan Balik (Feedback)
Secara umum umpan balik atau feedback terbagi ke dalam dua jenis yaitu intrinsic feedback dan extrinsic feedback (Apruebo, 2005). Intrinsic feedback atau umpan balik intrinsik berkaitan dengan penilaian terhadap dirinya sendiri, tentang sikap, aktivitas dan atau perilaku yang telah dilakukannya, derta tentang kemampuan yang telah ditunjukkannya. Misalnya dalam melaksanakan tugas gerak, apakah aktivitas yang dilakukan sudah sesuai dengan yang diinstruksikan guru, apakah sudah mampu menyelesaikan keseluruhan tugas gerak, apakah merasa nyaman dengan alat bantu yang digunakan, atau menilai bahwa rangkaian gerakan senam telah sesuai dengan urutan yang harus dilakukan. Sedangkan extrinsic feedback adalah umpan balik yang berasal dari luar dirinya. Misalnya koreksi dari guru penjas atas gerakan yang sudah dilakukan, cemoohan rekan karena salah memberikan umpan ketika bermain bola, atau dari lingkungan sekitar seperti cuaca yang terlalu panas sehingga mengharuskannya sering beristirahat di
tempat yang teduh. Umpan balik dapat diberikan dalam beberapa jenis, misalnya seperti knowledge of result, objective measures, self monitoring, snap judgement, video playback (Butler, 1996 dalam Apruebo, 2005).
Adang Suherman (1998:124-16) mengemukakan beberapa jenis umpan balik berdasarkan kajian dari beberapa literatur. Jenis-jenis umpan balik tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. General dan specific feedback
General feedback atau umpan balik umum misalnya berkaitan dengan gerakan umum, tingkah laku siswa, atau pakaian yang digunakan. General feedback digunakan guru untuk mendorong siswa terus belajar dan mencobanya. Biasanya feedback jenis ini diungkapkan dengan kata-kata seperti: bagus, hebat, mengagumkan. Ungkapan dengan kata-kata itu masih bersifat umum sehingga tidak mencerminkan informasi yang spesifik untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa.
Specifik feedback atau umpan balik khusus adalah berisikan informasi yang menyebabkan siswa mengetahui apa yang harus dilakukan dan mengetahui bagaimana seharusnya siswa melakukan tugas gerak dengan benar dan bagaimana harus berlatih. Feedback ini diberikan manakala siswa menyadari bahwa ia melakukan kesalahan akan tetapi belum atau tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya. Contoh ungkapan specific feedback misalnya: “ Bagus! Mata kamu tidak terpejam pada saat menyundul bola itu!”, atau “Dapatkah lututmu lebih ditekuk lagi !”.
2. Congruent dan Incongruent feedback
Congruent feedback adalah umpan balik yang terfokus pada aktivitas belajar yang sedang dipelajari siswa. Misalnya pada saat siswa sedang mempelajari footwork dalam stroke bulu tangkis. Umpan balik yang berhubungan dengan footworks tersebut dapat dikatakan congruent feedback. Sedangkan yang berhubungan dengan stroke sebagai incongruent feedback. Misalnya yang berkaitan dengan stroke dalam bulu tangkis adalah cara memegang raket, follow through, dan aspek lainnya selain footworks.
3. Simple Feedback
Simple feedback adalah umpan balik yang hanya terfokus pada satu komponen keterampilan dalam satu saat. Simple feedback biasanya berisi satu atau dua buah kata kunci (key words) yang menggambarkan aktivitas penyempurnaan dan diulang-ulang sebagai umpan balik selama pembelajaran berlangsung.




Keuntungan dari penggunaan simple feedback diantaranya adalah:
a.    Guru lebih mudah dan lebih akurat dalam memberikan umpan balik karena hanya terfokus pada satu komponen saja.
b.     Memudahkan siswa menerima dan melatih penyempurnaan gerakan yang menjadi fokus pembelajarannya.
c.    Siswa akan mengingat terus apa yang dipelajarinya pada kegiatan belajar tersebut.

4. Positive, Netral, dan Negatif Feedback
Jenis umpan balik yang lain dikemukakan oleh Adang Suherman (1998:126) yaitu umpan balik positif, umpan balik netral, dan umpan balik negatif. Ketiga jenis umpan balik ini paling sering dijumpai dalam kegiatan belajar mengajar penjas yang bersifat praktik di lapangan dan lebih mudah dilakukan oleh guru.
a.    Umpan balik positif adalah umpan balik yang diungkapkan dengan kata-kata bagus, menyenangkan, pintar, menarik, dan hebat.
b.    Umpan balik netral adalah umpan balik yang tidak merujuk secara khusus kepada siswa yang melakukan kesalahan melakukan tugas gerak, tetapi secara netral mengingatkan kepada seluruh siswa yang sedang melakukan tugas gerak. Misalnya ketika berlatih menyundul bola, guru berkata “lihat bola !”
c.    Umpan balik negatif adalah lawan dari umpan balik positif, meskipun jarang dianjurkan mengingat khawatir akan merusak kepercayaan diri siswa tetapi pemberian negatif feedback dilakukan cara-cara:
1.    Implisit (tidak langsung), misalnya “Pakai awalan sebelum melempar, jangan asal lempar saja !”.
2.     Diberikan pada siswa yang tidak mengerti setelah beberapa kali diberikan umpan balik.
3.    Diberikan pada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan gurunya (biasanya siswa yang menjadi atlet atau yang sudah terampil).
Pemberian jenis umpan balik harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Kebutuhan siswa terkait dengan tingkat perkembangan psikososial siswa. Pada perkembangan siswa di masa remaja yang terkadang memiliki keinginan diperhatikan secara berlebihan atau bahkan ingin diberikan kebebasan seluas- luasnya, guru harus berhati-hati memberikan umpan balik untuk perbaikan atau koreksi atas kekeliruan yang dilakukan siswa. Kekurangsesuaian jenis umpan balik yang diberikan akan berdampak kepada perasaan tidak enak, pesimistis, tidak memiliki motivasi, atau tidak memiliki harga diri karena selalu mendapat teguran guru. Untuk itu karakteristik siswa harus mendapat perhatian penting ketika guru akan memberikan umpan balik.
Pemberian umpan balik yang sesuai dengan kebutuhan siswa dapat mengurangi dampak negatif tersebut. Fungsi umpan balik adalah membantu siswa untuk menilai penampilan yang tidak dapat dilihat dan dirasakan oleh dirinya sendiri (Suherman, 1998). Fungsi umpan balik yang lainnya yang paling sering disajikan guru adalah sebagai alat untuk memotivasi siswa. Dalam ungkapan yang singkat Rink (1985:35) mengemukakan “Feedback often serves as motivational function”. Ungkapan yang sama dikemukakan oleh Rink (1985:34), “Feedback serve three functions: (1) informing, (2) reinforcing, and (3) motivating. Maksudnya umpan balik itu memiliki tiga fungsi yaitu pemberitahuan atau informasi, penguatan, dan motivasi. Meskipun demikian guru harus memperhatikan dua hal ketika memberikan umpan balik, yaitu:
1.     Usia siswa, terkait dengan perkembangan moral
Usia siswa terkait dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan, khususnya berkaitan dengan kemampuan kognisi dan mental. Kesesuaian penyampaian bahasa umpan balik dengan tingkat penguasaan bahasa yang dimiliki siswa akan sangat membantu siswa dalam memahami tindakan apa yang harus dilakukannya. Dengan memamahi perkembangan moral dan kepribadian
siswa, pemberian umpan balik akan melalui pendekatan yang relatif berbeda antara siswa sekolah dasar dengan siswa SMU.
2.    Motivasi instrinsik dan ekstrinsik siswa.
Umpan balik sangat identik dengan pemberian motivasi baik bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.
Sedangkan yang menjadi prinsip-prinsip dalam memberikan umpan balik, adalah sebagai berikut:
1.    Umpan balik harus ditawarkan, dan bukan dipaksakan
2.    Umpan balik harus bersifat deskriftif, dan bukan evaluatif.
3.    Umpan balik harus bersifat spesifik, dan berhubungan dengan tingkah laku yang harus dirubah.
4.     Umpan balik harus menekankan jenis positif, bukan yang negatif.
5.     Jika jenis negatif, maka umpan balik harus diikuti oleh saran-saran positif.
6.    Memberi umpan balik harus bertanggung jawab, dan umpan balik harus disesuaikan dengan situasi atau orang lain.

Pemakaian prinsip-prinsip tersebut agar pemberian umpan balik tidak menimbulkan rasa tidak senang, putus asa, dan menyudutkan posisi siswa. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip di atas diharapkan pemberian umpan balik justru menimbulkan motivasi untuk pencapaian tujuan, yaitu meningkatkan prestasi belajar dan terjadinya perubahan perilaku yang sesuai dengan harapan guru dan masyarakat.
4. Yang Dapat Umpan Balik (Feedback)
Terkadang guru bersifat subyektif dalam memberikan umpan balik pada saat pembelajaran dilaksanakan. Umumnya umpan balik cenderung lebih sering diberikan kepada:
Siswa yang kurang saja (susah menguasai bahan ajar atau tugas gerak)

Maksudnya adalah siswa yang kurang cepat atau mengalami kesulitan dalam setiap melaksanakan tugas gerak. Pemberian umpan balik yang tepat akan mengarahkan siswa untuk memudahkannya dalam melaksanakan suatu tugas gerak
Siswa yang pintar atau terampil saja

Sebaiknya setiap siswa harus memperoleh umpan balik secara adil dan merata disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang sudah dimilikinya. Sangatlah keliru apabila umpan balik lebih dominant diberikan kepada siswa yang terampil saja melalui pemberian penghargaan yang bertubi-tubi.
Siswa yang tampan atau cantik caja

Bagaimanapun guru penjas adalah manusia biasa yang menyukai siswa yang bersih, tampan atau cantik. Dengan meminimalisir perasaan suka dan tidak suka secara fisik kepada setiap siswa, guru penjas akan mampu memberikan umpan balik secara adil dan tepat sasaran.
Siswa perempuan saja

Karena persepsi yang keliru yang menilai perempuan adalah makhluk yang lebih lemah dari laki-laki, maka ada kecenderungan umpan balik lebih dominan diberikan kepada siswa perempuan saja.
Siswa laki-laki saja

Asumsi yang keliru juga apabila umpan balik hanya untuk siswa laki-laki saja karena hal itu sebagai antisipasi agar mereka disiplin dan mudah diatur. Sebab ada pendapat yang mengatakan bahwa siswa laki-laki relatif menjadi pembangkang, susah diatur, dan berperilaku tidak sesuai dengan harapan guru. Maka sebagai pencegahannya adalah dengan memberikan umpan balik secara dominant kepada siswa laki-laki.

Untuk memperkecil sikap subyektivitas guru tersebut, guru dapat menggunakan format analisis feedback sebagai bahan analisis untuk proses pembelajaran berikutnya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu pendekatan ilmiah untuk memperoleh data dan fakta secara akurat berkenaan dengan pemberian umpan balik yang diberikan kepada seluruh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Tahap berikutnya adalah menanyakan pada diri sendiri perihal:
Siapa (siswa) yang tidak menerima umpan balik?
Apakah saya cenderung menggunakan salah satu jenis umpan balik saja?
Apakah saya cenderung memberi umpan balik pada siswa tertentu saja?
Apakah saya menerapkan jenis-jenis umpan balik dengan bervariasi?
Apakah saya puas dengan proporsi umpan balik yang sudah diberikan kepada
Siswa ?

Johari window
Ingham dan Luft itu diagram Johari Window dan contoh model yang - untuk kesadaran diri, pengembangan pribadi, kelompok pengembangan dan pemahaman hubungan.
1.    Pengenalan Johari Window
Jendela Johari Model adalah alat yang sederhana dan berguna untuk menggambarkan dan meningkatkan kesadaran diri, dan saling pengertian antara individu dalam suatu kelompok. Jendela Johari model juga dapat digunakan untuk menilai dan meningkatkan hubungan kelompok dengan kelompok lain. Jendela Johari model dirancang oleh American psikolog Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955, saat meneliti dinamika kelompok di University of California Los Angeles. Model ini pertama kali diterbitkan dalam Prosiding Pelatihan Laboratorium Barat dalam Pembangunan Group oleh Kantor UCLA Extension pada tahun 1955, dan kemudian diperluas oleh Joseph Luft. Hari ini Jendela Johari model ini sangat relevan karena penekanan modern pada, dan pengaruh, 'lunak' keterampilan, perilaku, empati, kerjasama, antar-kelompok pembangunan dan pengembangan interpersonal.
Jendela Johari Konsep ini sangat membantu untuk memahami karyawan / majikan hubungan dalam Kontrak Psikologis .
Selama bertahun-tahun, alternatif Jendela Johari terminologi telah dikembangkan dan diadaptasi oleh orang lain - terutama yang mengarah ke deskripsi yang berbeda dari empat daerah, maka penggunaan istilah yang berbeda dalam penjelasan ini. Jangan biarkan semuanya membingungkan Anda - Jendela Johari model benar-benar sangat sederhana memang.
Luft dan Ingham disebut mereka Johari Jendela model 'Johari' setelah menggabungkan nama pertama mereka, Joe dan Harry. Dalam publikasi awal kata muncul sebagai 'Johari'. Jendela Johari segera menjadi model banyak digunakan untuk memahami dan pelatihan kesadaran diri, pengembangan pribadi, meningkatkan komunikasi, hubungan interpersonal, dinamika kelompok, pengembangan tim dan hubungan antar kelompok.
Jendela Johari model ini juga disebut sebagai 'model pengungkapan / umpan balik dari kesadaran diri', dan oleh beberapa orang sebuah 'alat pengolahan informasi'. Jendela Johari sebenarnya merupakan informasi - perasaan, pengalaman, pandangan, sikap, keterampilan, niat, motivasi, dll - dalam atau tentang seseorang - dalam kaitannya dengan kelompok mereka, dari empat perspektif, yang dijelaskan di bawah. Jendela Johari model juga dapat digunakan untuk mewakili informasi yang sama untuk kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain. Jendela Johari terminologi mengacu pada 'diri' dan 'orang lain': 'diri' berarti diri sendiri, yaitu, subjek orang ke Jendela Johari analisis. 'Lainnya' berarti orang lain dalam kelompok orang atau tim.
NB Ketika Jendela Johari model digunakan untuk menilai dan mengembangkan kelompok-kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain, 'diri' akan kelompok, dan 'orang lain' akan kelompok lain. Namun, untuk mempermudah penjelasan dan pemahaman tentang Johari Window dan contoh-contoh dalam artikel ini, pikirkan model yang berlaku untuk individu dalam suatu kelompok, daripada kelompok yang berkaitan dengan kelompok lain.
Keempat perspektif Jendela Johari disebut 'daerah' atau 'daerah' atau 'kuadran'. Masing-masing daerah dan mewakili berisi informasi - perasaan, motivasi, dll - yang dikenal tentang seseorang, dalam hal apakah informasi yang dikenal atau tidak dikenal oleh orang, dan apakah informasi yang dikenal atau tidak dikenal oleh orang lain dalam kelompok.
Jendela Johari empat itu daerah, (daerah, kuadran, atau perspektif) adalah sebagai berikut, menunjukkan angka kuadran dan umum digunakan nama:
Johari window empat daerah
1.    apa yang diketahui oleh orang tentang dia / dirinya dan juga dikenal oleh orang lain ( Daerah terbuka, membuka diri, area bebas, mandiri bebas, atau arena )
2.    apa yang tidak diketahui oleh orang tentang dirinya / dirinya sendiri, tetapi yang orang lain tahu ( Daerah buta, buta diri, atau blindspot )
3.    apa yang orang tahu tentang dia / dirinya sendiri bahwa orang lain tidak tahu  (Daerah tersembunyi, diri tersembunyi, daerah dihindari, dihindari diri atau fasad )
4.    apa yang tidak diketahui oleh orang tentang dia / dirinya sendiri dan juga tidak diketahui oleh orang lain ( Daerah yang tidak diketahui atau tidak diketahui diri )
Johari window empat daerah - diagram model
Seperti beberapa model perilaku lain (misalnya, Tuckman, Hersey / Blanchard ), Johari Window didasarkan pada grid empat persegi - Johari Window adalah seperti sebuah jendela dengan empat 'panel'. Berikut adalah cara Johari Window biasanya ditampilkan, dengan empat daerah.
     Ini adalah representasi standar Jendela Johari model, masing-masing kuadran menunjukkan ukuran yang sama.

'Panel' Jendela Johari dapat diubah dalam ukuran untuk mencerminkan proporsi yang relevan dari setiap jenis 'pengetahuan' dari / tentang orang tertentu dalam suatu kelompok tertentu atau situasi tim.

Dalam kelompok baru atau tim ruang bebas terbuka untuk setiap anggota tim adalah karena kesadaran bersama relatif kecil.

Sebagai anggota tim menjadi lebih baik didirikan dan dikenal, sehingga ukuran meningkat terbuka anggota tim kuadran area bebas.
Johari window Model - penjelasan dari empat daerah
Johari Kuadran 1 : Membuka diri / daerah, area bebas, area publik, atau arena
Johari wilayah 1 adalah juga dikenal sebagai 'area kegiatan bebas'. Ini adalah informasi tentang orang  perilaku, sikap, perasaan, emosi, pengetahuan, pengalaman, keterampilan, pandangan, dan lain-lain yang dikenal oleh orang (diri) dan dikenal oleh kelompok (orang lain).
Tujuan dalam kelompok manapun harus selalu untuk mengembangkan 'daerah terbuka' untuk setiap orang, karena ketika kita bekerja di daerah ini dengan orang lain kita paling efektif kami dan produktif, dan kelompok adalah pada yang paling produktif terlalu. Daerah bebas, terbuka, atau 'arena', dapat dilihat sebagai ruang di mana komunikasi yang baik dan kerjasama terjadi, bebas dari gangguan, ketidakpercayaan, kebingungan, konflik dan kesalahpahaman.
Didirikan logis anggota tim cenderung memiliki daerah terbuka lebih besar daripada anggota tim baru. Anggota tim baru mulai dengan area terbuka yang relatif kecil karena relatif sedikit pengetahuan tentang anggota tim baru bersama. Ukuran area terbuka dapat diperluas secara horizontal ke dalam ruang buta, dengan mencari dan secara aktif mendengarkan umpan balik dari anggota kelompok lainnya. Proses ini dikenal sebagai 'ajakan umpan balik'. Juga, anggota kelompok lain dapat membantu anggota tim memperluas area terbuka mereka dengan menawarkan umpan balik, peka tentu saja. Ukuran area terbuka juga dapat diperluas secara vertikal ke bawah ke dalam ruang tersembunyi atau dihindari dengan pengungkapan seseorang informasi, perasaan, dll tentang dia / dirinya kepada anggota dan kelompok. Juga, anggota kelompok dapat membantu seseorang memperluas area terbuka mereka ke daerah tersembunyi dengan menanyakan orang tentang dirinya / dirinya sendiri. Manajer dan pemimpin tim dapat memainkan peran penting dalam memfasilitasi umpan balik dan pengungkapan antara anggota kelompok, dan langsung memberikan umpan balik kepada individu tentang daerah mereka sendiri buta. Para pemimpin juga memiliki tanggung jawab besar untuk mempromosikan budaya dan harapan untuk terbuka, jujur, positif, bermanfaat, konstruktif, komunikasi sensitif, dan berbagi pengetahuan di seluruh organisasi mereka. Top melakukan kelompok, departemen, perusahaan dan organisasi selalu cenderung memiliki budaya komunikasi positif terbuka, sehingga mendorong perkembangan positif dari 'daerah terbuka' atau 'membuka diri' untuk semua orang adalah aspek sederhana namun mendasar dari kepemimpinan yang efektif.
Johari Kuadran 2 : Diri buta, daerah buta atau 'blindspot'
Johari daerah 2 adalah apa yang dikenal tentang seseorang oleh orang lain dalam kelompok, tetapi tidak diketahui oleh orang yang dia / dirinya sendiri. Dengan mencari atau meminta umpan balik dari orang lain, tujuannya harus untuk mengurangi daerah ini dan dengan demikian untuk meningkatkan area terbuka, yaitu, untuk meningkatkan kesadaran diri. Daerah ini buta bukan ruang efektif atau produktif bagi individu atau kelompok. Daerah ini buta juga bisa disebut sebagai ketidaktahuan tentang diri sendiri, atau masalah di mana satu adalah terdelusi. Sebuah wilayah buta juga dapat mencakup masalah yang lain sengaja menahan dari seseorang. Kita semua tahu betapa sulitnya untuk bekerja dengan baik ketika disimpan dalam gelap. Tidak ada yang bekerja dengan baik bila tunduk pada 'manajemen jamur'. Orang yang 'berkulit tebal' cenderung memiliki 'daerah buta' besar.
Anggota kelompok dan manajer dapat mengambil beberapa tanggung jawab untuk membantu seorang individu untuk mengurangi daerah buta mereka - pada gilirannya meningkatkan area terbuka - dengan memberikan umpan balik sensitif dan mendorong pengungkapan. Manajer harus mempromosikan iklim non-menghakimi umpan balik, dan kelompok tanggapan terhadap pengungkapan individu, yang mengurangi rasa takut dan karena itu mendorong kedua proses terjadi. Sejauh mana seorang individu mencari umpan balik, dan isu-isu yang membutuhkan umpan balik, selalu harus pada kebijaksanaan individu itu sendiri. Beberapa orang lebih tangguh daripada yang lain - perawatan harus diambil untuk menghindari menyebabkan gangguan emosi. Proses meminta umpan balik yang serius dan mendalam berkaitan dengan proses 'aktualisasi diri' yang dijelaskan dalam Hirarki Kebutuhan Maslow pembangunan dan model motivasi.
Johari kuadran 3 : Diri tersembunyi, area tersembunyi, diri dihindari / daerah atau 'fasad'
Johari wilayah 3 adalah apa yang dikenal untuk diri kita sendiri tetapi disembunyikan dari, dan karena itu tidak dikenal, kepada orang lain. Diri ini tersembunyi atau dihindari merupakan informasi, perasaan, dll, apa pun yang orang tahu tentang dia / diri, tetapi yang tidak diungkapkan atau disembunyikan dari orang lain. Daerah tersembunyi juga dapat mencakup kepekaan, ketakutan, agenda tersembunyi, niat manipulatif, rahasia - apa pun yang orang tahu tetapi tidak mengungkapkan, untuk alasan apapun. Itu wajar untuk informasi yang sangat pribadi dan swasta dan perasaan untuk tetap tersembunyi, memang, informasi tertentu, perasaan dan pengalaman tidak memiliki bantalan pada pekerjaan, dan sebagainya dapat dan harus tetap tersembunyi. Namun, biasanya, banyak informasi yang tersembunyi tidak sangat pribadi, itu adalah pekerjaan-atau kinerja yang terkait, sehingga lebih baik diposisikan di area yang terbuka.
Informasi tersembunyi yang relevan dan perasaan, dll, harus pindah ke daerah terbuka melalui proses 'pengungkapan'. Tujuannya harus untuk mengungkapkan dan mengekspos informasi yang relevan dan perasaan - maka Jendela Johari terminologi 'pengungkapan diri' dan 'proses eksposur', sehingga meningkatkan area yang terbuka. Dengan mengatakan kepada orang lain bagaimana kita merasa dan informasi lain tentang diri kita mengurangi daerah tersembunyi, dan meningkatkan daerah terbuka, yang memungkinkan pemahaman yang lebih baik, kerjasama, kepercayaan, tim-kerja efektivitas dan produktivitas. Mengurangi daerah tersembunyi juga mengurangi potensi kebingungan, kesalahpahaman, komunikasi dll, miskin, yang semuanya mengalihkan perhatian dari dan melemahkan efektivitas tim.
Budaya organisasi dan suasana kerja yang memiliki pengaruh besar pada kesiapan anggota kelompok untuk mengungkapkan diri tersembunyi mereka. Kebanyakan orang takut penghakiman atau kerentanan dan karena itu terus kembali informasi tersembunyi dan perasaan, dll, bahwa jika pindah ke daerah terbuka, yaitu yang dikenal oleh kelompok juga, akan meningkatkan saling pengertian, dan dengan demikian meningkatkan kesadaran kelompok, sehingga memungkinkan kinerja yang lebih baik individu dan kelompok efektivitas.
Sejauh mana individu mengungkapkan perasaan pribadi dan informasi, dan masalah-masalah yang diungkapkan, dan kepada siapa, harus selalu pada kebijaksanaan individu itu sendiri. Beberapa orang lebih tertarik dan mampu dari orang lain untuk mengungkapkan. Orang harus mengungkapkan pada kecepatan dan kedalaman yang mereka temukan pribadi yang nyaman. Seperti dengan umpan balik, beberapa orang lebih tangguh daripada yang lain - perawatan harus diambil untuk menghindari menyebabkan gangguan emosi. Juga seperti dengan meminta umpan balik, proses pengungkapan yang serius berkaitan dengan proses 'aktualisasi diri' yang dijelaskan dalam Hirarki Kebutuhan Maslow pembangunan dan model motivasi.
Johari kuadran 4 : Diri tidak diketahui, wilayah aktivitas yang tidak diketahui atau 'wilayah yang tidak diketahui'
Wilayah Johari 4 berisi informasi, perasaan, kemampuan laten, bakat, pengalaman dll, yang tidak diketahui orang dia / dirinya sendiri dan tidak diketahui orang lain dalam kelompok. Isu-isu ini tidak diketahui mengambil berbagai bentuk: mereka dapat perasaan, perilaku, sikap, kemampuan, bakat, yang bisa sangat dekat dengan permukaan, dan yang dapat menjadi positif dan bermanfaat, atau mereka dapat aspek-aspek yang lebih dalam kepribadian seseorang, mempengaruhi / nya perilakunya berbagai derajat. Daerah diketahui besar biasanya akan diharapkan pada orang muda, dan orang yang kurang pengalaman atau keyakinan diri.
Contoh faktor-faktor yang tidak diketahui adalah sebagai berikut, dan contoh pertama adalah sangat relevan dan umum, khususnya dalam organisasi yang khas dan tim:
-    Kemampuan yang berada di bawah-perkiraan atau un-mencoba melalui kurangnya kesempatan, kepercayaan dorongan, atau pelatihan.
-    Kemampuan alami atau bakat bahwa seseorang tidak menyadari mereka miliki
-    Rasa takut atau penolakan bahwa seseorang tidak tahu bahwa mereka memiliki
-    Penyakit yang tak diketahui
-    Ditekan atau perasaan bawah sadar
-    AC perilaku atau sikap dari masa kanak-kanak
Proses yang ini informasi dan pengetahuan dapat ditemukan sangat beragam, dan dapat diminta melalui self-penemuan atau observasi oleh orang lain, atau dalam situasi tertentu melalui penemuan kolektif atau bersama, dari jenis penemuan yang berpengalaman pada program terikat luar atau lain dalam atau bekerja intensif kelompok. Konseling juga dapat mengungkap isu-isu yang tidak diketahui, tetapi ini kemudian akan diketahui orang dan oleh yang lain, bukan oleh suatu kelompok.
Apakah diketahui bergerak pengetahuan 'menemukan' ke daerah, tersembunyi buta atau terbuka tergantung pada siapa yang menemukan itu dan apa yang mereka lakukan dengan pengetahuan, khususnya apakah itu kemudian diberikan sebagai umpan balik, atau diungkapkan. Seperti dengan proses meminta umpan balik dan pengungkapan, berjuang untuk menemukan informasi dan perasaan dalam yang tidak diketahui adalah berkaitan dengan proses 'aktualisasi diri' yang dijelaskan dalam Hirarki Kebutuhan Maslow pembangunan dan model motivasi.
Sekali lagi seperti dengan pengungkapan dan meminta umpan balik, proses penemuan diri adalah salah satu yang sensitif. Tingkat dan kedalaman mana seorang individu dapat mencari menemukan perasaan yang tidak diketahui mereka harus selalu pada kebijaksanaan individu itu sendiri. Beberapa orang lebih tertarik dan mampu dari orang lain untuk melakukan hal ini.
Mengungkap 'bakat tersembunyi' - yang diketahui bakat dan keterampilan, tidak menjadi bingung dengan mengembangkan 'area tersembunyi' tersebut Johari - adalah aspek lain dari pengembangan daerah yang tidak diketahui, dan tidak terlalu peka perasaan tidak diketahui. Menyediakan orang dengan kesempatan untuk mencoba hal baru, dengan tidak ada tekanan besar untuk sukses, sering merupakan cara yang berguna untuk menemukan kemampuan yang tidak diketahui, dan dengan demikian mengurangi area yang tidak diketahui.
Manajer dan pemimpin dapat membantu dengan menciptakan lingkungan yang mendorong penemuan diri, dan untuk mempromosikan proses penemuan diri, observasi dan umpan balik yang konstruktif di antara anggota tim. Ini adalah fakta industri diterima secara luas bahwa mayoritas staf dalam organisasi apapun adalah pada setiap waktu bekerja baik dalam potensi mereka. Menciptakan budaya, iklim dan harapan untuk penemuan diri membantu orang untuk memenuhi potensi mereka lebih banyak dan dengan demikian untuk mencapai lebih, dan untuk berkontribusi lebih untuk kinerja organisasi.
Sebuah catatan dari hati-hati tentang Johari wilayah 4: Area diketahui juga dapat mencakup perasaan tertekan atau bawah sadar berakar pada peristiwa formatif dan pengalaman masa lalu yang traumatis, yang dapat tetap tidak diketahui untuk seumur hidup. Dalam konteks pekerjaan atau organisasi Johari Window tidak boleh digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang bersifat klinis. Referensi yang berguna adalah buku mani Arthur Janov The Primal Scream, dan Analisis Transaksional.




Johari window misalnya - meningkatkan areal terbuka melalui ajakan umpan balik
     Jendela Johari ini diagram model adalah contoh dari meningkatnya area terbuka, dengan pengurangan area buta, yang biasanya akan dicapai melalui proses meminta dan kemudian menerima umpan balik.

Tanggapan mengembangkan area terbuka dengan mengurangi daerah buta.

Area terbuka juga dapat dikembangkan melalui proses pengungkapan, yang mengurangi area tersembunyi.

Daerah diketahui dapat dikurangi dengan cara yang berbeda: dengan pengamatan orang lain (yang meningkatkan area buta); oleh penemuan diri (yang meningkatkan area tersembunyi), atau dengan pencerahan bersama - biasanya melalui pengalaman kelompok dan diskusi - yang meningkatkan terbuka daerah sebagai daerah yang tidak diketahui mengurangi.
Sebuah tim yang memahami dirinya sendiri - yaitu, setiap orang memiliki pemahaman bersama yang kuat dengan tim - jauh lebih efektif daripada sebuah tim yang tidak memahami satu sama lain-yaitu, yang anggotanya memiliki area tersembunyi, buta, dan / atau tidak diketahui besar . Anggota tim - dan pemimpin - harus selalu berusaha untuk meningkatkan daerah terbuka mereka bebas, dan untuk mengurangi daerah mereka buta, tersembunyi dan tidak diketahui.
Seseorang diwakili oleh contoh di bawah ini Jendela Johari tidak akan melakukan potensi terbaik mereka, dan tim akan gagal untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi tim dan potensi seseorang juga. Upaya umumnya harus dilakukan oleh orang untuk meningkatkan / nya area bebas nya terbuka, dengan mengungkapkan informasi tentang / perasaannya, pengalaman, pandangan, motivasi, dll, yang akan mengurangi ukuran area tersembunyi, dan meningkatkan area bebas terbuka .
Mencari umpan balik tentang daerah buta akan mengurangi daerah buta, dan akan meningkatkan area bebas terbuka. Penemuan melalui komunikasi sensitif, mendengarkan aktif dan pengalaman, akan mengurangi area yang tidak diketahui, mentransfer sebagian, daerah buta tersembunyi, tergantung pada siapa yang tahu apa, atau lebih baik lagi jika diketahui oleh orang dan lain-lain, ke daerah bebas terbuka.



Johari window Model - contoh untuk anggota tim baru atau anggota dalam tim baru
     Jendela Johari ini diagram model adalah contoh dari anggota tim baru atau orang yang baru untuk tim yang sudah ada.

Daerah bebas terbuka kecil karena orang lain tahu sedikit tentang orang baru.

Demikian pula area buta kecil karena orang lain tahu sedikit tentang orang baru.

Masalah-masalah tersembunyi atau dihindari dan perasaan adalah daerah yang relatif besar.

Dalam contoh khusus daerah yang tidak diketahui adalah yang terbesar, yang mungkin karena orang yang muda, atau kurang pengetahuan-diri atau kepercayaan.


Johari window contoh - contoh anggota tim dibentuk
     Jendela Johari ini diagram model adalah contoh dari anggota tim mapan.

Daerah bebas terbuka yang besar karena orang lain tahu banyak tentang orang itu orang juga tahu.

Melalui proses pengungkapan dan umpan balik menerima area terbuka telah berkembang dan pada saat yang sama mengurangi ukuran, daerah tersembunyi buta dan tidak diketahui.
Ini membantu untuk membandingkan model Jendela Johari untuk lain empat kuadran model perilaku, terutama Pembentukan Bruce Tuckman ini, Menyerbu norming Pertunjukan tim model pengembangan, juga pada tingkat lebih rendah tapi tetap menarik, The Hersey-Blanchard pengembangan kepemimpinan tim Situasional dan model manajemen gaya. Prinsip umum adalah bahwa sebagai tim yang matang dan meningkatkan komunikasi, sehingga meningkatkan kinerja juga, karena lebih sedikit energi yang dihabiskan untuk masalah internal dan pemahaman klarifikasi, dan usaha yang lebih dikhususkan untuk tujuan eksternal dan output produktif.
Jendela Johari model juga berhubungan dengan teori kecerdasan emosional (EQ) , dan kesadaran seseorang dan pengembangan kecerdasan emosional. Seperti telah disebutkan, Johari Window berhubungan juga untuk Analisis Transaksional (khususnya pemahaman aspek-aspek yang lebih dalam daerah 'tidak diketahui', wilayah 4).
Jendela Johari proses umpan balik dari ajakan serius, pengungkapan, dan berusaha untuk mengungkap wilayah yang tidak diketahui seseorang berhubungan dengan Maslow 'aktualisasi diri' ide-ide yang terkandung dalam Hierarki Kebutuhan . Ada beberapa latihan dan kegiatan untuk pengembangan kesadaran Jendela Johari antara tim-tim yang tampil di bagian game membangun tim , misalnya kegiatan nada dering . Mengeksplorasi lebih banyak ide untuk menggunakan Ingham dan Luft yang Johari jendela Model dalam pelatihan, pembelajaran dan pengembangan. Contoh-contoh latihan menggunakan teori Jendela Johari di website ini yang mungkin mulai membuka kemungkinan untuk Anda. Jendela Johari jelas model yang memberikan latar belakang pemikiran yang berguna dan pembenaran bagi sebagian besar hal yang Anda mungkin berpikir untuk melakukan dengan orang-orang yang berkaitan dengan saling mengembangkan dan kesadaran diri, yang semuanya link kuat untuk efektivitas tim dan harmoni.
Ada banyak cara untuk menggunakan model Johari dalam belajar dan pengembangan menggunakan teori lain seperti Maslow , yang Tuckman , TA , NLP , dan lain-lain sangat tergantung pada apa yang Anda ingin capai, daripada mendekati subjek dari ' apa semua menggunakan mungkin? ' yang akan menjadi penyelidikan utama. Ini menjadi kasus, mungkin membantu Anda untuk bertanya pada diri sendiri terlebih dahulu apa yang ingin Anda capai dalam pelatihan dan kegiatan pembangunan? Dan apa output yang Anda inginkan dan bagaimana Anda akan mengukur bahwa mereka telah tercapai? Dan kemudian berpikir tentang bagaimana Johari Window teori dan prinsip-prinsip dapat digunakan untuk membantu ini.
Meneliti makalah akademik (paling biasanya diterbitkan pada universitas dan belajar website lembaga) menulis tentang teori seperti Johari merupakan metode subur mengeksplorasi kemungkinan konsep dan model seperti Johari. Pendekatan ini cenderung untuk meningkatkan pemahaman yang mendalam Anda, bukan hanya menggunakan interpretasi tertentu atau aplikasi 'off-rak-', yang dalam sendiri mungkin memberikan ide yang baik untuk sesi satu-off, tetapi tidak membantu Anda banyak dengan pemahaman bagaimana menggunakan pemikiran di tingkat yang lebih dalam. Juga mengeksplorasi karya asli Ingham dan Luft, dan review dari yang sama, berkaitan dengan pengembangan dan aplikasi model.
Johari adalah model yang sangat elegan dan kuat, dan sebagai dengan ide-ide kuat lainnya, hanya membantu orang untuk memahami adalah cara paling efektif untuk mengoptimalkan nilai kepada orang-orang. Menjelaskan arti dari teori Jendela Johari kepada orang-orang, sehingga mereka dapat benar-benar benar memahaminya dalam istilah mereka sendiri, kemudian memberdayakan masyarakat untuk menggunakan pemikiran dalam cara mereka sendiri, dan untuk menggabungkan prinsip-prinsip yang mendasari dalam pemikiran masa depan mereka dan perilaku.Relevan membaca, (jika Anda dapat menemukan salinan): 'Proses Kelompok - Sebuah Pengantar Dinamika Kelompok' oleh Joseph Luft, pertama kali diterbitkan pada tahun 1963, dan "Tentu Interaksi Manusia: Model Johari 'oleh Joseph Luft, pertama kali diterbitkan pada tahun 1969.
Dalam buku Joseph Luft menjelaskan bahwa Johari diucapkan seolah-olah itu Joe dan Harry, dan itu adalah '... apa kata berarti'. Ia menjelaskan juga bahwa model Johari dikembangkan oleh dia dan Harrington Ingham V MD pada tahun 1955 selama sesi laboratorium musim panas, dan bahwa model itu diterbitkan dalam Prosiding Pelatihan Laboratorium Barat dalam Pembangunan Group untuk tahun itu oleh UCLA (University of California Los Angeles) Perpanjangan Kantor.

1.    Monika Susana Anci Mau       2.    Andrik Ikhwani           

Senin, 13 Februari 2012

  STRUKTUR DAN FUNGSI OTAK

A. Bagian-bagian utama otak:
1. Bagian-bagian anatomi otak
2. Fungsi bagian-bagian anatomi otak
3. Kerja otak secara umum
B. Struktur Utama bagian otak :
1. Telencephalon
2. Diencephalon
3. Mesencephalon
4. Metencephalon
5. Myelencephalon
•    Anatomi otak
Otak atau encephalon adalah sentral supervisori dari sistem syaraf/pusat supervisori dari sistem syaraf sentral vertebrata, yang terletak pada kepala.
Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
    1. Bagian-bagian anatomi otak
        a. Otak besar (serebrum)
        b. Otak tengah (mesensefalon)
c. Otak kecil (serebelum)
        d. Sumsum sambung (medulla oblongata)
        e. Jembatan varol (pons varoli)

A. Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
B. Otak tengah (mesensefalon)
Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
C. Otak kecil (serebelum)
 Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
D. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
E. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
    1. Telencephalon
    2. Diencephalon
    3. Mesencephalon
    4. Metencephalon
    5. Myelencephalon



    FUNGSI OTAK MANUSIA
Gambaran paling menonjol dari otak manusia adalah pertumbuhan 3 daerah asosiasi utama yaitu:
     Frontalis yaitu didepan korteks pra motorik
 Parietalis-temporalis-oksipitalis antara korteks penglihatan dan korteks somatestetik yang meluas kebagian posterior lobus temporalis.
 Temporalis meluas dari bagian bawah lobus temporalis ke sistem limbik.
Daerah asosiasi adalah bagian dari neokorteks berlapis 6 substantia grisea yang menyebar permukaan lateral hemisfer serebrum dari cincin jukstakorteks dan alokorteks konsentrik disekitar hillum.
    KEHEBATAN OTAK KANAN MANUSIA
Salah satu bukti kesempurnaan manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna adalah, dengan diberinya kemampuan manusia yang bernama Otak kanan. Dimana kemampuanya dapat mengakses langsung ke sang pencipta melalui “The God Spot” dan Otak bawah sadar. Kapasitas penyimpanan memorinya juga tidak terbatas, tapi banyak manusia yang tidak mengetahuinya.
•    Berikut adalah beberapakehebatan otak:
- Otak  memerlukan pasokan oksigen yang terus-menerus.
- Otak  menggunakan seperlima dari seluruh darah Anda.
- Otak  tidak merasakan sakit.
- Otak kecil dengan berat sekitar 150 gram (sedikit lebih dari lima ons).
- Otak manusia beratnya rata-rata sedikit lebih dari tiga pound, atau 1,4 kilogram.
-  Sebuah otak gajah besar – sekitar enam kali lebih besar dari pada otak manusia.
- Ada sekitar 100.000 mil pembuluh darah di otak.
•    Proses Belajar
1. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Konsep Belajar dan Mengajar
2. Makna Belajar Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan,misalnya dengan membaca,mengamati,mendengarkan,meniru. Arti luas, belajar artinyakegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya Arti sempit, belajar adl usaha penguasaan materi pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya pribadi seutuhnya.
3. Tujuan Belajar Untuk mendapat pengetahuan. Ditandai dengan kemampuan berfikir.Dengan kata lain,tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan,sebaliknyakemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan. Dalam hal ini,peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol
4. Penanaman konsep dan ketrampilan Interaksi yang mengarah pada pencapaian ketrampilan akan menuruti kaidah-kaidahtertentu dan bukan semata-matahanya mengahafal atau meniru. Misalnya dengan metode role playing
5. Pembentukan sikap. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai, transfer of values. Oleh karena itu,guru tidak hanya sekedar “pengajar” tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan niali-nilai itu kepada anak didiknya.
6. Beberapa teori tentang belajar Teori belajar menurut ilmu jiwa daya. Jiwa manusia terdiri dari berbagai daya dan daya tersebut dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi fungsinya. Dalam hal inbi,bukan penguasaan bahan atau materinya,melainkan hasil dari pembentukan dari daya-daya itu
7. Teori belajar menurut ilmu jiwa. Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting daripada bagian-bagian/unsur.Belajar memecahkan masalah diperlukan juga suatu pengamatan secara cermat dan lengkap.
8. Teori balajar menurut ilmu jiwa asosiasi. Ilmu jiwa asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya.Dari aliran ini terdiri dari dua teoriyang sangat terkenal: Teori Konektionisme , dari Thorndike dan Teori Conditioning dari Pavlov
9. Teori Konstruktivisme Konstruktivisme merupakan salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita itu adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Von Glasersfeld menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan.
10.Faktor-faktor psikologis dalam belajar Motivasi,tergantung pada unsur pengalaman dan interest Konsentrasi,memusatkan pada segenap kekuatan perhatian pada situasi belajar Reaksi,dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental sebagai suatu wujud reaksi.
11.Organisasi,belajar dapat dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan,menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu pengertian. Pemahaman,yaitu menguasai sesuatu dengan pikiran Ulangan,kegiatan mengulang harus disertai pikiran dan bertujuan.
    LANGKAH-LANGKAH MENJAGA KEBUGARAN OTAK
Menjaga kebugaran otak itu sangat penting agar tidak menjadi (cepat) pikun atau pelupa. Aaron P. Nelson memberikan beberapa langkah yaitu:
-    Mencegah atau mengontrol hipertensi dan hiperlipidemia.
-    Melakukan olahraga kardiovaskular secara teratur, atau aerobik selaam 30-40 menit setiap hari, paling tidak empat hari per minggu.
-    Jangan terlalu banyak minum alkohol. Minum alkohol itu penting untuk otak tapi dalam takaran 1 gelas per hari. Jangan lebih dari itu.
-    Tidur malam yang nyenyak. Tidur normal bagi manusia itu rata-rata 8 jam per hari. Namun semua tergantung dari individu. Jika mengalami masalah dengan tidur, silakan konsultasikan ke dokter.
-    Mengelola stres. Stress itu bukan hal buruk. Manusia memerlukan stres pada tingkatan moderat atau menengah karena dapat meningkatkan fungsi kognitif dengan membuat kita dalam kondisi siaga, sekaligus memfokuskan perhatian sepenuhnya pada suatu tugas. Tapi jika stres sudah berlebihan bisa menurunkan fungsi kognitif.
-    Pertimbangkanlah untuk meminum vitamin, terutama Vitamin C dan B. Kekurangan Vitamin B dapat menyebabkan hilangnya memori.
-    Kurangi penggunaan benzodiazepin dan obat-obatan resep lain yg berpengaruh negatif terhadap fungsi otak.
-    Berhati-hatilah dalam menggunakan obat-obatan yang dijual bebas, terutama jenis-jenis antihistamin, antasid, dan obat tidur.
-    Teruslah mempelajari hal-hal baru.
-    Kurangi aktivitas pasif, misalnya menonton TV.
    KECERDASAN INTELEGENSI DAN KECERDASAN EMOSIONAL
Kecerdasan Emosi atau Emotional Quotation (EQ) meliputi kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya
Kecerdasan emosi dapat juga diartikan sebagai kemampuan Mental yang membantu kita mengendalikan dan memahami perasaan-perasaan kita dan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut.
Jadi orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan, tetapi juga memahami apa artinya. Dapat melihat diri sendiri seperti orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang dirasakan orang itu kita rasakan juga.
Tidak ada standar test EQ yang resmi dan baku. Namun kecerdasan Emosi dapat ditingkatkan, baik terukur maupun tidak. Tetapi dampaknya dapat dirasakan baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Banyak ahli berpendapat kecerdasan emosi yang tinggi akan sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup.
Setidaknya ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu:
`    1. Memahami emosi-emosi sendiri
2. Mampu mengelola emosi-emosi sendiri
3. Memotivasi diri sendiri
4. Memahami emosi-emosi orang lain
5. Mampu membina hubungan sosial
•    Mengatasi Stress
Stress merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat dialami oleh siapa saja. Toleransi terhadap stress merupakan kemampuan untuk bertahan terhadap peristiwa-peristiwa buruk dan situasi penuh tekanan tanpa menjadi hancur. Ini berarti mengelola stress dengan positif dan merubahnya menjadi pengaruh yang baik.
Orang yang cerdas secara emosional mampu menghadapi kesulitan hidup dengan kepala tegak, tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang kuat. Cenderung menghadapi semua hal, bukannya lari dan menghindar. Dapat mengelakkan pukulan sehingga tidak hancur dan tetap terkendali. Mungkin sesekali terjatuh namun tidak terpuruk sehingga dapat berdiri tegak kembali.
•    Mengendalikan Dorongan Hati
Merupakan karakteristik emosi untuk menunda kesenangan sesaat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Hal ini sering juga disebut “menahan diri”.
Orang yang cerdas secara emosi tidak memakai prinsip “harus memiliki segalanya aat itu juga”. Mengendalikan dorongan hati merupakan salah satu seni bersabar dan menukar rasa sakit atau kesulitan saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih besar dimasa yang akan datang. Kecerdasan emosi penuh dengan perhitungan.
Mengelola Suasana Hati
Merupakan kemampuan emosionil yang meliputi kecakapan untuk tetap tenang dalam suasana apapun, menghilangkan gelisahan yang timbul, mengatasi kesedihan atau berdamai dengan sesuatu yang menjengkelkan.
Orang yang cerdas secara emosi tidak berada dibawah kekuasaan emosi. Mereka akan cepat kembali bersemangat apapun situasi yang menghadang dan tahu cara menenangkan diri.
Mengelola suasana hati bukan berarti menekan perasaan. Salah satu ekspresi emosi yang bisa timbul bagi setiap orang adalah marah. Menurut Aristoteles, Marah itu mudah. Tetapi untuk marah kepada orang yang tepat, tingkat yang tepat, waktu, tujuan dan dengan cara yang tepat, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang cerdas secara emosi.
Ketiga hal tersebut diatas, merupakan kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi-emosi diri sendiri yang harus dimiliki oleh orang-orang yang dikatakan cerdas secara emosi.
•    Memotivasi Diri
Orang dengan keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri sendiri antra lain dengan banyak membaca buku atau artikel-artikel positif, “selftalk”, tetap fokus pada impian-impian, evaluasi diri dan sebagainya.
•    Memahami Orang lain
Menyadari dan menghargai perasaan-perasaan orang lain adalah hal terpenting dalam kecerdasan emosi. Hal ini juga biasa disebut dengan empati.
Empati bisa juga berarti melihat dunia dari mata orang lain. Ini berarti juga dapat membaca dan memahami emosi-emosi orang lain.
Memahami perasaan orang lain tidak harus mendikte tindakan kita. Menjadi pendengar yang baik tidak berarti harus setuju dengan apapun yang kita dengar.
Keuntungan dari memahami orang lain adalah kita lebih banyak pilihan tentang cara bersikap dan memiliki peluang lebih baik untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan orang lain.
•    Kemampuan Sosial
Memiliki perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai kemampuan sosial dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan tenggang rasa terhadap orang lain ynag berbeda dengan dirinya.
Tingkah laku seperti itu memerlukan harga diri yang tinggi, yaitu: menerima diri sendiri apa adanya, tidak perlu membuktikan apapun (baik pada diri sendiri maupun orang lain), bahagia dan puas pada diri sendiri apapun keadaannya.
Kemampuan sosial erat hubungannya dengan keterampilan menjalin hubungan dengan orang lain. Orang yang cerdas secara emosi mampu menjalin hubungan sosial dengan siapa saja. Orang-orang senang berada disekitar mereka dan merasa bahwa hubungan ini berharga dan menyenangkan. Ini berarti kedua belah pihak dapat menjadi diri mereka sendiri.
Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang tinggi bisa membuat orang lain merasa tentram dan nyaman berada didekatnya. Mereka menebar kehangatan dan keterbukaan atau transparansi dengan cara yang tepat.

*1.    Eka Fidyatin Khasanah
 2.    Mei Fatmawati
MENGATUR RITME GAIRAH HIDUP

Mengatur ritme gairah hidup itu sangat penting, banyak kehidupan orang berantakan hanya disebabkan kurangnya mengatur ritme gairah hidup, seperti sering mangalami sakit (berpenyakitan), memepunyai keuangan yang minim, banyak waktu yang terbuang sia-sia, kurangnya beribadah, dan lain-lain. Pentingnya mengatur ritme gairah hidup bisa membuat hidup seseorang lebih disiplin dan teratur, tujuan umumnya warga belajar dapat mengembangkan potensi-potensi dalam dirinya, baik secara eksternal maupun internal, serta rasa percaya diri dalam berintegrasi dengan lingkungannya. Sedangkan tujuan khususnya yaitu warga belajar dapat menciptakan energi positif dalam setiap aktivitas sehingga dapat menciptakan gairah dalam kehidupan.
1.    Membiasakan diri hidup sehat
Hasil poling WHO (termasuk kelompok manakah anda?):
    20% manusia sakit
    5% manusia benar-benar sehat
    75% manusia sehat bermasalah
Gejala pada status sehat bermasalah
    Kegemukan / obesitas
    Rambut rontok
    Sering buang air kecil
    Penurunan fungsi & gairah seks
    Penurunan daya ingat
    Sulit  mengendalikan suasana hati
    Tidak bisa mengontrol perhatian
    Susah tidur
    Mudah gugup
    Merasa tidak sehat atau sakit tetapi tidak ada masalah ketika dicek.
    Depresi dan kehilangan keinginan
    Mudah lelah
Membiasakan perilaku hidup sehat berarti membiasakan diri kita untuk memberikan yang terbaik bagi tubuh kita sendiri. Masyarakat perkotaan sekarang, dengan segala kesibukannya mungkin lupa akan pentingnya menjaga kesehatan tubuhnya. Padahal untuk tetap bisa bekerja dengan optimal, kesehatan tubuh harus stabil dan terjaga. Sehingga komponen-komponen organ akan mengalami kemunduran fungsi dan anatomis karena terus dipaksa bekerja tanpa diperhatikan perawatannya. Oleh karena itu, sebanyak empat besar penyakit yang masih tetap menghantui warga perkotaan penyebab kematian masih dipegang oleh penyakit degeneratif. Penyakit tersebut adalah stroke (19,4 persen), diabetes mellitus (9,7 persen), hipertensi (7,5 persen), dan penyakit jantung.
Seperti yang tertera dalam Panduan Penyelenggaraan Hari Kesehatan Sedunia ke-62 pada 7 April 2010, Departemen Kesehatan memaparkan penyebab timbulnya kondisi memprihatinkan tersebut, karena meningkatnya umur harapan hidup, telah diatasi beberapa jenis penyakit menular, dan semakin tingginya paparan factor resiko. Factor resiko misalnya kebiasaan merokok dan minum alcohol, kurang berolah raga, pola makan yang tinggi lemak dan rendah serat, serta adanya pencemaran udara dan rendahnya kondisi social masyarakat.
Oleh sebab itu, mulai saat ini kita harus membiasakan perilaku hidup sehat, diantaranya :
a.    Biasakan makan sayuran dan buah, memperbanyak konsumsi sayuran dan buah dapat mencegah resiko kanker.  Dan berdasarkan penelitian di Inggris, konsumsi sayuran dan buah merupakan rangkaian kecil dalam gaya hidup sehat yang besar.
b.    Tidak merokok dan mengurangi konsumsi alcohol.
c.    Tetap menjaga berat badan agar tidak berlebih.
d.    Mengkonsumsi diet seimbang.
e.    Tetap menjaga kebugaran tubuh. Tetap aktif bergerak dan berolah raga akan membuat tubuh tetap fit.
f.    Menjaga tubuh dari paparan langsung sinar matahari.
JAGA KESEHATAN ANDA SEBELUM TERLAMABAT







2.    Menciptakan ide-ide cemerlang
Berpikir kreatif tumbuh subur apabila ditunjang oleh faktor personal dan situasional, yaitu kecerdasan kognitif untuk selalu melahirkan gagasan-gagasan baru dan gagasan –gagasan yang berlainan. Selain itu memiliki sikap terbuka, sikap yang bebas, otonom dan percaya pada diri sendiri.
Salah satu cara untuk merangsang ide-ide cemerlang , antara lain melalui brainstorming,
Cara menciptakan Ide
Ide.... Ide adalah bagian dari kreativitas kita.... Biasanya ide terbentuk sebagai hasil kerja dari otak kanan kita... Seringkali kita menghadapi yang namanya kehabisan ide... Nah kenapa kita bisa kehabisan ide? Jawabannya adalah karena kita terlalu serius memikirkannya!!!! Ide adalah bagian dari pekerjaan otak kanan.... Seringkali Ide muncul saat kita sedang bersantai...
di sini akan membagikan beberapa kegiatan dan tempat yang bisa membantu dalam mencari ide-ide cemerlang :
1. Toilet

90% dari ide ditemukan ketika saya termenung di toilet termasuk ide dalam menulis posting-posting di blog

2. Browsing Internet

Jika anda sedang jenuh dengan pekerjaan anda. Cobalah untuk sekedar browsing-browsing di internet. ide-ide cemerlang akan segera muncul di pikiran anda





3. Rekreasi

Cobalah untuk mengambil cuti dari tempat anda bekerja. Pergilah berekreasi ke pantai, kebun binatang, pegunungan dan sebagainya untuk menciptakan ide

4. Body Message

Nikmati sensasi pijat setelah seminggu penuh anda bekerja lembur. Pasti anda akan terpikir ide-ide kreatif
5. Membaca


Membaca di sini tidak harus membaca bacaan yang berat untuk dibaca. Ambilah majalah / komik untuk memanjakan otak anda setelah seharian bekerja
TAHAP-TAHAP MENCIPTAKAN IDE CEMERLANG    
a.    Uraikan pokok masalah dan tulislah dalam berbagai sudut pandang. Apabila pikiran lagi kurang mood, anda bisa minta pendapat orang lain tentang persoalan tersebut
b.    Ungkapkan setiap permasalahan yang muncul dan buatlah pertanyaan-pertanyaan
c.    Buatlah peta-peta masalah dihubungkan dengan apa yang mempengaruhi dan apa saja yang dapat terpengaruh oleh permasalahan yang ada
d.    Biarkan ide-ide muncul. Tulislah sebanyak-banyaknya. Hindari mengevaluasi ide yang baru muncul
e.    Setiap ada ide yang muncul tulislah, hindari mengevalusi ide-ide tersebut
3.    Berpikir positif
Anda pasti tau bahwa untuk menjalani kehidupan yang sukses dan bahagia  dapat dicapai dengan cara berpikir positif. Mungkin teman-teman sudah pernah sering mendengar saran ini baik dari teman, kolega, buku, jurnal hingga dari para motivator kondang. Namun berapa banyak diantara Anda yang masih belum dapat benar-benar mempraktekkannya dalam gaya hidup sehari-hari! Ntah karena bingung ataupun masih terlena dengan pola pikir lama yang cenderung negatif. Nah, disinilah akan dibagikan tips bagaimana bisa mengembangkan pola pikir positif agar selalu beredar dalam gaya hidup Anda sehari-hari. Caranya tentu saja dengan dengan mengenali ciri-ciri mindset orang yang berpikir positif. Ayo kita coba tiru jalan pikirannya.


a.    Melihat masalah sebagai tantangan
Coba bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan membuat hidupnya seakan-akan paling sengsara di dunia.
b.    Menikmati hidupnya
Berpikir positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.
c.    Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide
Supaya Anda menerima hal-hal baru yang dapat mengubah kehidupan Anda menjadilebih baik.
d.    Singkirkan pikiran negatif seketika setelah pikiran itu terlintas di benak
Jika Anda memelihara pikiran negatif lama-lama, bisa-bisa Anda malah membangunkan singa tidur yang seharusnya tidak apa-apa malah menimbulkan masalah.
e.    Mensyukuri apa yang dimiliki
Dan bukan berkeluh-kesah tentang hal-hal yang tidak dimiliki.
f.    Tidak mendengarkan gosip yang tidak menentu
Sudah lumrah yang namanya gosip berteman baik dengan pikiran yang negatif. Karena itu para pemikir positif akan berusaha menghindar untuk terlibat dalam omongan yang tidak ada manfaatnya.
g.    Tidak buat alasan, tapi langsung buat tindakan
Anda tentu pernah mendengar kata NATO (No Action Talk Only). Yang jelas, para pemikir positif bukanlah penganut aliran ini. Begitu juga dengan NARO (No Action Review Only), NADO (No Action Dream Only), NACO (No Action Concept Only), NABO (No Action Briefing Only), NAMO (No Action Meeting Only), dan NASO (No Action Strategy Only).
h.    Menggunakan bahasa positif
Gunakanlah kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti: “Saya pasti bisa!”, “Tidak ada persoalan yang terlalu sulit untuk dipecahkan.”, “Dia memang berbakat.”
i.    Menggunakan bahasa tubuh yang positif
Seperti senyuman, berjalan dengan langkah tegap, gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Para pemikir positif biasa berbicara dengan intonasi dan gerakan tubuh yang  bersahabat, antusias dan hidup.
j.    Peduli pada citra diri
Dengan berusaha tampil baik. Bukan hanya diluar, tapi juga di dalam.

4.    Berkata hanya dengan niat baik
Niat baik akan mendorong terciptanya suasana yang menyenangkan, karena komunikasi dijalin dengan ketulusan dan adanya keinginan untuk berada dalam suatu perubahan yang baik. Selain itu, seseorang yang berbicara dengan niat baik akan terhindar dari perkataan yang tidak bertanggung jawab, ketidakjujuran dan gosip.

5.    Mengelola hobi menjadi lebih bermakna
Setiap orang punya ketertarikan tersendiri pada hobi masing-masing. Ada yang tertarik pada hobi memasak, melukis, bermain musik, olah raga, menyelam, mendaki gunung, melukis novel, menulis puisi, memelihara ikan hias, memelihara burung perkutut. Ada juga yang hobi mengoleksi perangko, mengoleksi barang-barang antik, traveling dan jenis hobi lainnya.
Setiap orang punya hobi yang berbeda. Tetapi pada umumnya, semua orang merasa sangat senang melakukan kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dengan hobinya. Mereka terkadang tidak terlalu peduli pada jumlah pengorbanan yang akan dikeluarkannya. Orang yang fanatis, berat pada hobinya, rela mengeluarkan uang.
Sebaiknya hobi tertentu memberikan manfaat yang besar, juga mendukung pencapaian cit-cita yang telah ditetapkan. Bahkan hobi dapat dijadikan sebagai pengembangan bisnis.

6.    Membahagiaakan orang lain
Orang yang berbahagia adalah yang merasa bahagia ketika membahagiakan orang lain
Dimanakah kita bisa mendapatkan kebahagiaan? Jawabannya adalah dimana saja. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan kebahagiaan. Salah satunya adalah dengan cara membahagiakan orang lain. Ketika rasa bahagia yang berasal dari diri kita itu bernilai seratus, maka rasa bahagia yang berasal dari orang lain itu bernilai dua kali lipatnya.
Siapa yang tidak senang ketika melihat orang lain merasa bahagia? Setiap manusia memiliki keterikatan, meskipun mereka tidak saling kenal. Bayangkan saja seolah-olah ada kabel tidak terlihat yang terhubung antara orang yang satu dengan yang lain. Ketika melihat seseorang terkena musibah, orang-orang yang mengetahui hal tersebut akan ikut merasakan kesedihannya. Hanya orang sirik yang bahagia ketika orang lain merasa sengsara.
Sebagai manusia yang hidup, kita tentu ingin tinggal di dalam lingkungan yang penuh dengan kegembiraan, canda, tawa, dan senyuman. Dengan berada di dalam lingkungan yang bahagia, maka kita pun akan ikut merasakan bahagia. Rasa bahagia ini memiliki dampak sistemik, dimana kelak kita juga bisa membuat orang lain bahagia dengan menjadi bahagia.
Kebahagiaan pada orang lain, tidak selalu muncul begitu saja. Kita bisa saja membuat kebahagiaan itu sendiri, yaitu dengan cara membantu orang di sekitar kita, menyapa, mengajak bicara, bercanda, membuat kejutan yang menyenangkan, dan lain sebagainya. Bentuk perhatian tulus dan wajar yang kita berikan selalu dapat membahagiakan orang lain. Meskipun tak berbalas, rasa bahagia itu akan tetap bernilai besar. Tentu saja akan lebih lagi ketika orang lain melakukan hal yang sama kepada kita.
Kawan,
Mengisi kehidupan dengan hal-hal yang membahagiakan akan membuat hidup kita lebih berarti. Karena sesungguhnya itulah makna kehidupan, yaitu menciptakan kebahagiaan-kebahagiaan kecil untuk suatu kebahagiaan besar. Kita tidak akan pernah mengetahui seberapa besar kebahagiaan itu nantinya. Namun, percayalah bahwa rasa bahagia yang paling besar adalah berasal dari ketulusan dalam membahagiakan orang lain.

7.    Memperbaiki penampilan lahirilah
Setiap kalau kita berinteraksi dengan orang lain perhatian pertama yang dapat di lihat dari mereka adalah penampilan lahirnya. Demikian cara kita memakai baju, celana, sepatu, potongan rambut, make up, postur tubuh, air mata, cara tutur kata, cara memandang orang lain merupakan cara kita memperkenalkan diri pada lingkungan luar. Suka atau tidak suka , penampilan lahir merupakan cermin dari kepribadian kita karena walaupun tidak bertanggung jawab atas keadaan fisik di wariskan secara keturunan , kita secara sadar , telah mengubahnya selama perjalanan hidup kita sehingga ciri-ciri tersebut selaras dengan kepribadian kita.

8.    Mengasah kecerdasan emosional
“Siapapun bisa marah. Marah itu mudah. Tetapi, marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik, bukanlah hal mudah.” — Aristoteles, The Nicomachean Ethics.
Mampu menguasai emosi, seringkali orang menganggap remeh pada masalah ini. Padahal, kecerdasan otak saja tidak cukup menghantarkan seseorang mencapai kesuksesan. Justru, pengendalian emosi yang baik menjadi faktor penting penentu kesuksesan hidup seseorang.
Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran mental dari seseorang yang cerdas dalam menganalisa, merencanakan dan menyelesaikan masalah, mulai dari yang ringan hingga kompleks. Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa memahami, mengenal, dan memilih kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi bisa memahami orang lain dengan baik dan membuat keputusan dengan bijak. Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait erat dengan bagaimana seseorang dapat mengaplikasikan apa yang ia pelajari tentang kebahagiaan, mencintai dan berinteraksi dengan sesamanya. Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan bertanggung jawab dalam segala hal yang terjadi dalam hidupnya, sebagai bukti tingginya kecerdasan emosi yang dimilikinya.
Kecerdasan emosi lebih terfokus pada pencapaian kesuksesan hidup yang *tidak tampak*. Kesuksesan bisa tercapai ketika seseorang bisa membuat kesepakatan dengan melibatkan emosi, perasaan dan interaksi dengan sesamanya. Terbukti, pencapaian kesuksesan secara materi tidak menjamin kepuasan hati seseorang.
Kecerdasan Emosi memberikan seseorang keteguhan untuk bangkit dari kegagalan, juga mendatangkan kekuatan pada seseorang untuk berani menghadapi ketakutan. Tidak sama halnya seperti kecerdasan otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir pada setiap orang dan bisa dikembangkan.
Berikut beberapa tips bagaimana cara mengasah kecerdasan emosi :
a.    Selalu hidup dengan keberanian.
Latihan dan berani mencoba hal-hal baru akan memberikan beragam pengalaman dan membuka pikiran dengan berbagai kemungkinan lain dalam hidup.
b.    Selalu bertanggung jawab dalam segala hal.
Ini akan menjadi jalan untuk bisa mendapatkan kepercayaan orang lain dan mengendalikan kita untuk tidak mudah menyerah. “being accountable is being dependable”
c.    Berani keluar dari zona nyaman.
Mencoba keluar dari zona nyaman akan membuat kita bisa mengeksplorasi banyak hal.
d.    Mengenali rasa takut dan mencoba untuk menghadapinya.
Melakukan hal ini akan membangun rasa percaya diri dan dapat menjadi jaminan bahwa segala sesuatu pasti ada solusinya.
e.    Bersikap rendah hati.
Mau mengakui kesalahan dalam hidup justru dapat meningkatkan harga diri kita. So,  kuasailah kecerdasan emosi Anda! Karena mengendalikan emosi merupakan salah satu faktor penting yang bisa mengendalikan Anda menuju sukses dan juga menikmati warna-warni kehidupan.
9.    Meditasi, do’a, dan kepasrahan
Secara hakiki manusia memerlukan keseimbangan lahir dan batin. Keseimbangan hidup dapat diperolah antara lain dengan mengkondisikan fisik maupun batin dalam suasana yang tenang, damai, penuh harapan, serta adanya kepasrahan pada Tuhan Yang Maha Esa.

Langkah meditasi yang umum digunakan antara lain :
a.    Duduklah dengan tenang, enak dan santai, dapat duduk bersila atau di kursi.
b.    Pusatkan pikiran untuk meditasi.
c.    Posisi tulang punggung harus tegak lurus.
d.    Tempelkan lida pada langit–langit mulut.
e.    Tutuplah mulut dan pejamkan mata.
f.    Berdoa sesuai dengan keyakinan.
g.    Ucapkan kalimat airmasi yang intinya adalah doa untuk kebaikan manusia dan lingkungan kita.
h.    Bernapaslah secara alami.
i.    Pusatkan pikiran pada masuk keluarnya napas sampai terasa halus serta pikiran kita tenang.
j.    Berdoa kembali.

BAB III
PENUTUP

1.    Kesimpulan
Dengan mengatur ritme gairah hidup sehat dapat menciptakan suasana untuk membawa kegembiraan ke dalam berbagai aktivitas yang kita lakukan. Pekerjaan apapun yang dijalani akan terasa lebih ringan dan mudah. Kegembiraan membuat kita bersemangat dan bahkan dapat mengubah sikap atau perilaku negatif.

2.    Saran
Sangatlah penting artinya menjaga keseimbangan dengan mengatur ritme gairah hidup islam seluruh aktivitas sehari-hari.

*Nury Ma’rifatin Laili (10102258)
  Moh. Taufik Hidayat (10102267)
  Galuh Indrawati (10102264)







Sumber:
arthagrahapeduli.com
e.g: cute123@yahoo.co.id
www.motivasiandi.blogspot.com
kompas.com
ikhas.blogspot.com

PERSONALITY DEVELOPMENT “ BERFIKIR POSITIF DAN BERFIKIR POSITIF VS BERFIKIR NEGATIF

PENGERTIAN UNTUK BERPIKIR POSITIF
Berpikir positif merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu muatan pikiran, penggunaan pikiran, dan pengawasan pikiran (Ubaedy, 2007: 12-19).
1. Muatan Pikiran
Berpikir positif merupakan usaha mengisi pikiran dengan berbagai hal yang positif  atau muatan yang positif. Adapun yang dimaksud dengan muatan positif untuk pikiran adalah berbagai bentuk pemikiran yang menurut Ubaedy (2007: 13), memiliki kriteria: a. benar (tak melanggar nilai-nilai kebenaran), b. baik ( bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan), dan c. bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).
2. Penggunaan Pikiran
Memasukkan muatan positif pada ruang pikiran merupakan tindakan positif namun tindakan tersebut berada pada tingkatan yang masih rendah jika muatan positif tersebut tidak diwujudkan dalam tindakan nyata. Oleh karena itu isi muatan yang positif tersebut perlu diaktualisasikan ke dalam tindakan agar ada dampak yang ditimbulkan.
3. Pengawasan Pikiran
Dimensi ke tiga dari berpikir positif adalah pengawasan pikiran. Aktivitas ini mencakup usaha untuk mengetahui muatan apa saja yang dimasukkan ke ruang pikiran dan bagaimana pikiran bekerja. Jika diketahui terdapat hal-hal yang negatif ikut masuk ke ruang pikiran maka perlu dilakukan tindakan berupa mengeluarkan hal-hal yang negatif  tersebut dengan menggantinya dengan yang positif. Demikian pula jika ternyata teridentifikasi bahwa  pikiran bekerja tidak semestinya maka dilakukan usaha untuk memperbaiki kelemahan atau kesalahan tersebut.

10 MANFAAT BERFIKIR POSITIF
1. Mengatasi stres
Berpikir positif membantu Anda mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran negatif, mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi stres. Ketika Anda mengembangkan sikap positif Anda bisa mengontrol hidup Anda dengan baik.


2. Menjadi lebih sehat
Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara bekerjanya. Ketika Ada mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian, bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka Anda akan merasakan kesejahteraan. Dan ini berarti Anda tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak merasakan ketegangan otot, kecemasan, dan kelelahan. Orang-orang yang berpikir negatif lebih muda terkena depresi.
3. Percaya diri
     Dengan berpikir positif, maka Anda lebih percaya diri dan tidak untuk menciba menjadi orang lain. Jika Anda tidak percaya diri Anda tidak akan pernah mendaptkan kehidupan yang lebih baik.
4. Bisa mengambil keputusan yang benar
Berpikir positif mencegah Anda memilih keputusan yang salah atau melakukan hal yang bodoh yang kemudian Anda sesali. Berpikir positif membuat Anda memilih keputusan dengan cepat.
5. Meningkatkan fokus
Menggunakan pikiran positif membantu Anda lebih fokus saat menghadapi masalah. Jika Anda berpikir negatif akan membuang-buang waktu, dan energi Anda.
6. Bisa mengatur waktu lebih baik
Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan yang lebih baik, Anda akan lebih terorganisir. Ini akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan orang yang Anda cintai.
7. Lebih sukses dalam hidup
Sikap positif tak hanya bisa meningkatkan fokus Anda dan lebih bisa mengatur waktu dengan baik tetapi mengarahkan Anda pada kebahagian dan keberhasilan saat mengubah hidup Anda.
8. Memiliki banyak teman
Ketika berpikir positif, Anda akan menarik perhatian orang-orang dan ketika orang-orang tersebut dekat dengan Anda mereka akan merasa nyaman.
9. Menjadi pemberani
Ketakutan berasal dari pikiran negatif. Menjadi pemikir positif menghilangkan rasa takut. Keberanian berasal dari kenyataan bahwa Anda tetap positif Anda akan tahu bahwa apapun yang terjadi dalam hidup Anda, Anda dapat menghadapinya.

10. Hidup lebih bahagia
Percaya diri merupakan suatu fakta bahwa Anda bahagia menjadi diri Anda sendiri dan tidak mencoba untuk menjadi orang lain. Jika Anda memiliki semangat berpikir positif, Anda selalu mengantisipasi hidup bahagia, damai, tawa, kesehatan yang baik dan kesuksesan finansial.

Tips agar Anda selalu berpikiran positif :
1.    Jadilah optimis dan mengharapkan hasil yang baik dalam segala situasi.
2.    Cari alasan untuk tersenyum lebih sering.
3.    Libatkan diri Anda dalam kegiatan rekreasi menyenangkan.
4.    Baca dan kutipan yang inspirasional.
5.    Ikuti gaya hidup sehat. Olahraga setidaknya tiga kali seminggu.
6.    Bergaulah dengan orang yang selau berpikir positif.
7.    Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide.
8.    Singkirkan pikiran negatif seketika setelah pikiran itu terlintas di benak.
9.    Mensyukuri apa yang dimiliki.
10.    Tidak buat alasan, tapi langsung buat tindakan.
11.    Peduli pada citra diri.







BERPIKIR NEGATIF VS BERPIKIR POSITIF
“Manusia mungkin berbuat salah tetapi yang tidak dibenarkan adalah mempertahankan sesuatu yang negatif dan mengulanginya hingga menjadi kebiasaan”
Waspadalah dengan pikiran negatif yang bila berkelanjutan akan menghasilkan perilaku negatif. Diantara ciri – ciri orang yang berkepribadian negatif :
1.    Keyakinan dan bayangan negatif ; kepribadin yang negatif lebih sering meyakini kegagalan daripada keberhasilan. Bayangan kegagalan selalu ada dalam pikirannya.
2.    Menolak perubahan ; karena keyakinan dan bayangan negatif, seseorang menolak perubahan apapun yang mengeluarkannya dari zona nyaman dan aman.
3.    Tidak berperan aktif menyelesaikan masalah.
4.    Selalu mengeluh, mencela, dan melihat sisi negatif dari segala sesuatu.
5.    Selalu merasa frustasi, sendiri dan gagal.
6.    Hasil kerja dan capaian individuya menjadi lemah.
7.    Senang menyendiri dan tidak mampu bersosialisasi hingga tidak punya sahabat.
8.    Sangat mungkin terserang penyakit jiwa.
Ini beberapa contoh kepribadian negatif. Menghindarlah dari berpikir negatif karena pikiran itu akan menumpuk dan m enyebar hingga menjadi kebiasaan yang menghalangi anda mencapai tujuan dan mendatangkan masalah yang tidak berkesudahan. Yang paling penting untuk disadari adalah pikiran negatif menguatkan ego rendah dan menjauhkan kita dari Allah SWT.
Mari kita menelusuri sifat – sifat kepribadian positif dan bagaimana kita bisa menggunakan dalam kehidupan sehari – hari. Setidaknya ada sepuluh sifat utama yang menjadi ciri khas kepribadian positif. Sifat – sifat itu akan membantu kita mewujudkan cita – cita, serta memberikan kebahagiaan, ketenangan, dan ketentraman jiwa.
1.    Beriman, memohon bantuan, dan tawakkal kepada Allah SWT.
2.    Kepribadian yang sukses memiliki ciri jujur, amanah, menyukai kebaikan, murah hati, bergantung pada Allah, dan sellalu meneladani akhlak Rasulullah Saw. Dan orang – orang sholeh.
3.    Memiliki cara pandang yang jelas.
4.    Pribadi positif tahu betul kekuatan hukum keyakinan dan proyeksi positif.
5.    Selalu mencari jalan keluar dari berbagai masalah.
6.    Belajar dari masalah dan kesulitan.
7.    Tidak membiarkan masalah dan kesulitan mempengaruhi kehidupannya.
8.    Percaya diri, menyukai perubahan, dan berani menghadapi tantangan.
9.    Hidup dengan cita – cita, perjuangan, dan kesabaran.
10.    Pandai bergaul dan suka membantu orang lain.

Dampak Berpikir Negatif
    StreBers
    Rasa kwatir yang berlebihan
    Mudah tersinggung
    Bingung
    Rasa cemas
    Pemarah
    Apatis
    Tidak sabar
    Sering merasa kesepian
    Sering merasa sedih dan iri hati serta dengki

9 Tehnik Mengatasi Pikiran Negatif
1.    Hidup di saat ini.
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.
2.    Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.
3.     Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.
4.     Jangan berdiam diri.
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.
5.     Fokus pada hal-hal positif.
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti 'hari ini cerah' atau 'makan sore hari ini menakjubkan'. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.
6.    Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.
7.    Hadapi rasa takutmu
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.
8.    Coba hal-hal baru
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran 'ya, tapi...'. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.

9.    Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.













sumber :
http://www.beli-rumah.net/?id=faqihsyarif
http://ebekunt.files.wordpress.com/2009/09/positif3.jpg?w=231
http://palembang.tribunnews.com/2011/08/06/10-manfaat-berpikir-positif
http://www.kennysung.com/10-tips-sukses-berpikir-positif/
http://noorx.wordpress.com/2011/04/20/dampak-berpikir-negatif/
http://www.indospiritual.com/artikel_9-tehnik-mengatasi-pikiran-negatif.html


     *Firda Ayu Wahyuni    (11102110)
       Firmansyah         (11102126)

Pengantar pengembangan pribadi

Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah keadaan dalam diri seseorang yang menentukan bagaimana penampilannya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepribadian

Bagaimana kepribadian itu berkembang :

1. Faktor bawaan
Unsur bawaan genetic ( ciri fisik : warna kulit, mata, rambut ) dan kecenderungan dasar ( kepekaan, bakat, potensi diri / IQ ).
2. Faktor lingkungan
Lingkungan sekolah, social / budaya ( seperti : teman, guru ) dan perluasan wawasan ( karena : pendidikan formal / informal, perjalanan / pergaulan )
3. Interaksi antara bawaan dan lingkungan
Interaksi yang terus menerus antara bawaan dan lingkungan menyebabkan timbulnya perasaan AKU / DIRIKU dalam diri seseorang.

Contoh : Anak yang sering dipukul maka cenderung pada saat dewasa menjadi sadis, kejam. Pengalaman masa kanak-kanak

Konsep diri / konsep diri individu dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor :
1. harapan orang tua;
2. keadaan fisik seseorang;
3. sikap anggota keluarga;
4. kematangan biologis;
5. pengaruh media massa;
6. kesempatan untuk menempuh pendidikan;
7. tuntutan sekolah;
8. agama dan kepercayaan;
9. pengaruh dan pendapat teman sebaya;
10.keadaan ekonomi keluarga;
11.masalah / problem keluarga;
12.sikap teman sebaya.

Perkembangan diri masing-masing masa pertumbuhan :
1. kanak-kanak ( konsep diri dapat dipengaruhi oleh : orang tua, guru, teman sebaya, saudara );
2. dewasa ( konsep diri dapat dipengaruhi oleh : majikan, lingkungan, pasangan hidup, teman, anak, orang tua );
3. usia tua ( konsep diri dapat dipengaruhi oleh : anak, tetangga, pasangan hidup, cucu ).

Pengertian Pengembangan Pribadi
Usaha individu agar memahami dirinya sendiri, yaitu : minat-minatnya, kemampuan-kemampuannya, hasrat-hasratnya, dan rencana-rencananya dalam menghadapi masa depannya.

Tanda-tanda pribadi yang memiliki kepribadian yang matang :

Gordon W. Allpont :
1. Perluasan diri, memperhatikan dan berusaha untuk orang lain ( akrab, hangat, berpartisipasi dengan orang lain );
2. Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif ( mengenali diri sendiri secara realistis );
3. Memiliki filsafat hidup ( menentukan segala sesuatu berharga / tidak, patut / tidak untuk diusahakan dalam hidup ini ).

Carl Rogers :
1. Terbuka terhadap pengalaman baru;
2. Selalu dalam proses “ menjadi;”
3. Percaya pada diri sendiri.

Abraham Maslow :
1. orientasi yang realistik;
2. menerima diri, orang lain, dan dunia;
3. spontanitas;
4. berorientasi pada masalah, bukan pada diri sendir;
5. pemencilan;
6. otonomi dan mandiri;
7. menghargai orang lain dan benda-benda lain;
8. terbuka terhadap pengalaman baru;
9. memiliki perasaan dasar untuk memberi perhatian kemanusiaan;
10.hubungan antar pribadi yang mendalam;
11.memiliki sikap dan nilai-nilai demokrasi;
12.mampu membedakan antara alat dan tujuan;
13.memiliki humor ( yang filsafati, spontan, dan tidak menyakiti orang lain);
14.kreatif;
15.perlawanan pada komunitas yang membabi buta.

Pengenalan Diri

Hirarki kebutuhan manusia :
1. Kebtuhan dasar ( seperti : sandang, pangan, jasmani );
2. Kebutuhan rasa aman;
3. Kebutuhan akan kasih saying;
4. Kebutuhan akan harga diri;
5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri.

Kebutuhan dan gunanya :
1. Kita dapat memahami apa, bagaimana, dan siapa diri kita sebenarnya;
2. Membantu kita untuk lebih mudah menyesuaikan diri;
3. Membantu kita memahami orang lain dari berbagai lingkungan;
4. Identitas diri sangat membantu mempertebal keyakinan dan rasa percaya diri kita dalam pengembangan kepribadian.

Faktor-faktor Penghambat Pengembangan Pribadi

Faktor yang berasal dari diri sendiri :
1. Tidak punya tujuan hidup yang jelas;
2. Individu kurang termotivasi;
3. Ada keengganan untuk menelaah diri sendiri ( takut menerima kenyataan karena memiliki kekurangan / kelemahan );
4. Orang yang usianya sudah tua tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan bisa dicapai;
5. Merasa tidak ada tantangan;
6. Merasa tidak mampu;
7. Sudah merasa puas;
8. Merasa tidak berharga.

Faktor penghambat yang berasal dari lingkungan :
1. Sistem yang dianut ( di lingkungan : pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal );
2. Tanggapan, sikap atau kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan ( kebiasaan atau tradisi, misalnya : isteri sebagai pengurus rumah tangga sulit berkembang dalam bidang profesi yang diminati ).

Perkembangan Diri Manusia
Sebagai manusia yang diciptakan Tuhan dengan memiliki derajat tertinggi di antara makhluk-makhluk hidup lainnya, ternyata manusia memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan dirinya. Tapi seringkali manusia tidak menyadari akan kemampuan yang luar biasa yang dimilikinya yang telah diletakkan oleh Sang Pencipta sejak dari mulanya.

Dalam usaha untuk mengembangkan diri kita maka proses pengembangan diri akan dimulai dari pengetahuan tentang:
1. Siapa diri kita
2. Apa yang kita mau dan tujuan kita
3. Apa yang kita punya untuk mencapai tujuan itu
Tiga hal ini menjadi peta dasar untuk pengembangan diri kita. Untuk mencapai apa yang kita mau kita harus tahu siapa diri kita dan apa yang kita punya untuk mencapai tujuan itu. Dari sana kita bisa menyiapkan diri dengan belajar, berusaha, dan bekerja.

Pentingnya pengembangan diri
Setiap momentum pergantian tahun dalam perjalanan hidup kita, selalu kita iringi dengan melakukan introspeksi. Hal ini dilakukan bukan sekedar untuk mengenang masa lalu, namun sebagai persiapan untuk menghadapi masa depan. Dengan melakukan introspeksi ini kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan, peluang maupun tantangan yang kita miliki.

Negara Jepang, dengan caranya sendiri mampu mengantarkan masyarakatnya menjadi masyarakat dengan peradaban modern. Rahasia pencapaian kemajuan mereka adalah Keizen. Kaizen adalah konsep yang diperkenalkan oleh Masaaki Imai, seorang pakar produktivitas perusahaan Jepang. Imai yang sejak tahun 1950-an mempelajari produktivitas industri Amerika kemudian menulis buku Kaizen, The Key to Japan s Competitive Success (1986) yang berisi rahasia keberhasilan perusahaan dan industri Jepang.

Strategi Kaizen merupakan konsep tunggal manajemen Jepang yang menjadi kunci sukses dalam persaingan. Kaizen berarti penyempurnaan secara kontinyu dan melakukan pengembangan secara total dengan melibatkan semua unsur dan potensi yang ada. Kaizen berorientasi pada proses dan usaha yang optimal, berbeda dengan manajemen Barat yang lebih berorientasi pada hasil.

Esensi konsep Keizen dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bentuk upaya untuk selalu mengembangkan dan menyempurnakan kemampuan, prestasi dan produktivitas spiritual, intelektual, fisik maupun material secara total.

Upaya pengembangan diri
Pengembangan diri sebenarnya merupakan proses pembaruan. Proses ini disebut oleh Stephen R. Covey dalam The 7 habits of Highly Effective People (1993) sebagai konsep asah gergaji. Pembaruan yang dilakukan, menurut Covey mesti meliputi empat dimensi yaitu: pembaruan fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional.

Pembaruan fisik dapat dilakukan dengan melalui olahraga, asupan nutrisi, dan upaya pengelolaan stres. Pembaruan spiritual dapat diraih melalui penjelasan tentang nilai dan komitmen, melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh. Dimensi mental dapat diperbarui melalui kegiatan membaca, melakukan visualisasi, membuat perencanaan dan menulis. Adapun dimensi sosial/emosional diasah melalui pemberian pelayanan, bersikap empati, melakukan sinergi dan menumbuhkan rasa aman dalam diri. Dalam proses pengembangan diri diperlukan keseimbangan dan sinergi untuk mencapai hasil optimal sebagaimana yang diharapkan.

Pengembangan diri tidak muncul begitu saja. Untuk meraihnya, diperlukan latihan dengan pola seperti spiral. Pola ini melatih kita untuk bergerak ke atas sepanjang spiral secara terus-menerus. Pola spiral ini memaksa kita untuk melalui tiga tahap kegiatan yakni belajar, berkomitmen, dan berbuat. Latihan ini harus terus-menerus berjalan secara berulang-ulang sampai kualitas dan produktivitas diri kita menjadi semakin tinggi.

Apa yang perlu dikembangkan?
Dalam melakukan pengembangan diri, kita memerlukan tolok ukur yang nyata dan aplikatif untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan yang telah kita capai . Konsep Sharpening Our Concept and Tools (SHOOT) yang dikembangkan oleh Lembaga Manajemen Terapan Trustco berikut ini dapat kita jadikan sebagai contoh daftar aktivitas pengembangan diri.

1. Memperluas pengetahuan mengenai fakta situasional. Jangan bersikap tak acuh dengan lingkungan sekitar;
2. Menjalin hubungan dengan orang lain;
3. Mengelola waktu secara efektif;
4. Menjaga keaktualan pengetahuan agar tidak tertinggal dan relevan. Jangan malas mencari pengetahuan baru;
5. Berlatih untuk mengumpulkan fakta dan membuat asumsi;
6. Membuat jurnal pribadi dengan menggunakan catatan harian agar jadwal kita menjadi teratur.;
7. Menentukan batas-batas kekuasaan dan otoritas yang kita miliki
8. Mendengarkan dengan seksama;
9. .Melakukan pengambilan keputusan dengan baik;
10. Membiasakan membuat teknik perencanaan (planning) yang baik.

Melakukan secara mandiri
Proses pengembangan diri yang kita lakukan tidak akan berjalan lancar apabila kita mengandalkan dukungan dari luar. Diperlukan sebuah pembelajaran mandiri (self education) yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Pembelajaran yang harus dilakukan secara mandiri ini setidaknya mencakup tiga hal, yaitu: kemampuan membuat kurikulum atau agenda pribadi (self curriculum), kemampuan menjadi pembelajar yang cepat (speed learner), dan belajar secara mandiri (self learning).

Melakukan proses pengembangan diri memang tidak bebas hambatan, bahkan seringkali penuh kendala. Albert Ellis, psikolog dan penulis terkenal dalam bukunya Feeling Better, Getting Better, Staying Better (2001) memperkenalkan konsep terapi Rational Emotive Behavior Theraphy (REBT) . Konsep ini diperkenalkan oleh Ellis untuk membantu mengatasi hambatan dalam pengembangan diri. Beberapa hal yang disampaikannya berikut ini dapat menjadi bahan renungan kita:
• Bicara adalah perkara mudah. Namun, hanya bicara yang diikuti oleh tindakan yang dapat membuat segalanya menjadi lebih baik.
• Anda tidak akan dapat mencapai kemajuan apabila selalu mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama. Oleh karena, mengubah cara harus sering dilakukan meskipun dapat membuat anda merasa kurang nyaman.
• Anda harus berusaha menghentikan kebiasaan yang tidak baik dengan sungguh-sungguh.
• Semakin lama anda tenggelam dalam perilaku yang merugikan diri sendiri, semakin lama anda harus berjuang untuk menghentikannya.
• Menghindari tindakan yang anda kuatirkan akan gagal hanya dapat mengurangi kecemasan anda sementara. Dalam jangka panjang, penghindaran ini justru dapat berakibat buruk. Oleh karena itu lebih baik menghadapinya, ketimbang mengindar.
• Makin sering anda berfikir bahwa anda tidak berguna dan tidak berharga setelah mengalami kegagalan, semakin sulit anda mencapai keberhasilan.
• Kalau anda ingin menemukan kedamaian dan kegembiraan , atau ingin menjadi lebih baik, anda harus memaksa diri untuk melakukannya.
Sikap diri seperti di atas perlu dibangun karena menentukan gaya manajemen pengembangan diri anda. John Maxwell dalam The Winning Attitude; Your Key to Personal Success (1993) menyimpulkan bahwa sikap hidup menentukan tindakan, pola hubungan dengan orang lain, perlakuan yang kita terima dari orang lain, keberhasilan dan kegagalan, menentukan hasil akhir, cara pandang yang positif dan optimis. Ia juga menyatakan, sikap anda sekarang adalah hasil dari sikap-sikap anda selama ini.

W Stern mengemukakan Teori Konvergensi yang mengatakan kepribadian manusia terbentuk sebagai hasil interaksi dari nature dan nurture. Jadi, hasil interaksi dari potensi yang dimiliki manusia dan seberapa besar lingkungan mempengaruhi perwujudan potensi yang dimiliki.

Kalau berbicara mengenai "potensi", kita tidak bisa berbuat banyak, karena potensi manusia memang sudah terberi. Yang dapat diupayakan adalah usaha untuk mengembangkan potensi yang ada agar berfungsi sesuai dengan peran yang harus kita jalankan.

Selain hal-hal diatas, untuk mengembangkan diri perlu dipertimbangkan juga faktor di bawah ini:
a. Faktor penghambat yang berasal dari lingkungan.
Sistem yang dianut. Kadang-kadang sistem yang berlaku dalam lingkungan kita, apakah dalam pekerjaan pendidikan atau lingkungan sosial di mana kita berada, tanpa disadari menghambat pengembangan diri kita, misalnya diberlakukannya sistem senioritas dalam jenjang jabatan di mana kita bekerja. Tanggapan atau sikap/kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan. Kadang-kadang tradisi atau kebiasaan yang berlaku menghambat perwujudan dari perkembangan diri seseorang.

b. Faktor penghambat yang berasal dari diri individu sendiri.
Faktor tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas.
Faktor motivasi dan faktor keengganan untuk menelaah diri. Kadang-kadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.

c. Faktor usia. Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya. Mereka cenderung memandang bahwa usia muda lebih hebat karena produktif.

Memang banyak aspek penghambat pengembangan kepribadian kita, namun sebenarnya masalah utamanya terletak pada jawaban kita terhadap pertanyaan, "Benarkah kita berkeinginan untuk mengembangkan diri kita?"

kelompok :
fenia nuryanti (10102243)
yuliana wantik (10102220)